mizannews.id_PAREPARE — Warga Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki. kembali melaporkan dan mengeluhkan keadaan Jembatan di Jalan Labewwa atau Jalan Lingkar Mangngimpuru mengalami kerusakan parah hingga tak bisa lagi dilalui kendaraan roda empat. Bahkan kendaraan roda dua pun harus dibantu warga jika ingin melintas, karena permukaan jalan penuh batu bertumpuk dan jembatan utama telah ambrol.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Lurah Watang Bacukiki, Mursal, SE, turun langsung meninjau lokasi pada Selasa (4/11/2025). Wajah keprihatinan terlihat jelas saat ia menyaksikan kondisi jembatan yang rusak. “Sebenarnya laporan warga ini sudah sangat lama dan sudah ada sebelum saya menjabat Lurah di Watang Bacukiki. Setelah saya lihat langsung, memang sangat perlu untuk diperbaiki. Kami akan koordinasi dengan dinas terkait supaya segera ada penanganan,” tegas Mursal..
Bagi masyarakat, jalan ini bukan sekadar jalur alternatif. Sejak lama, Jalan Labewwa menjadi urat nadi aktivitas pertanian. Seorang petani menuturkan, saat musim tanam seperti sekarang, mereka mengandalkan jalur ini untuk mengangkut pupuk, bibit, hingga peralatan berat ke sawah. “Jalan ini satu-satunya akses kami. Kalau tidak diperbaiki cepat, kami yang paling terdampak,” ucapnya lirih.
Keluhan serupa datang dari pengendara “taksi motor”—motor pengangkut hasil pertanian. “Kalau lumpur kami masih bisa lewati, Pak. Tapi kalau batu-batu besar begini, motornya bisa tergelincir. Susah sekali,” keluhnya.
Tidak lama setelah menerima laporan dari Lurah, Camat Bacukiki, Muhammad Syakir, S.STP., M.Si., ikut turun ke lokasi. Ia menegaskan pentingnya percepatan penanganan. “Ini sudah masuk musim tanam. Jalan ini sangat vital bagi warga. Saya minta segera ditangani, dan saya akan kawal prosesnya sampai diperbaiki,” tegasnya.
Warga mengingat kembali pengalaman pahit setahun lalu. Saat banjir besar melanda, jalan utama tergenang, dan Jalan Labewwa menjadi satu-satunya jalur penyelamat. Kini jalan itu justru berada di ambang lumpuh total. Mereka berharap, sebelum hujan deras kembali datang, jembatan ini sudah berdiri kokoh kembali.


