Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Parepare, Tasming Hamid, menyampaikan bahwa pemerintah tetap berkomitmen hadir di tengah masyarakat meski berada dalam kondisi efisiensi anggaran. Ia menekankan agar masyarakat melihat program ini sebagai bentuk perhatian dan kehadiran pemerintah.
“Jangan melihat nominalnya karena kita saat ini berada dalam efisiensi anggaran. Lihatlah ini sebagai wujud pemerintah hadir untuk masyarakat,” ujar Tasming.
Tasming juga berharap Pasar Murah dapat berlanjut pada tahun mendatang. Jika alokasi anggaran memungkinkan, pemerintah berencana meningkatkan jumlah paket yang disalurkan.
Tahun ini, pemerintah menyediakan 700 paket Pasar Murah untuk 22 kelurahan di Parepare, dengan sasaran warga pra sejahtera non-Muslim. Distribusi dilakukan serentak setelah prosesi pelepasan tim di Kelurahan Bukit Harapan.
Setiap paket terdiri dari lima komoditas pokok, yakni beras lima kilogram, gula pasir dua kilogram, minyak goreng dua liter, terigu satu kilogram, dan susu kaleng. Pemerintah memberikan subsidi untuk memastikan harga paket tetap terjangkau bagi masyarakat.
Rincian subsidi antara lain:
Beras harga normal 74.500 rupiah menjadi 49.500 rupiah setelah subsidi 25.000 rupiah;
Gula pasir dari 34.500 rupiah turun menjadi 20.500 rupiah;
Minyak goreng dari 39.500 rupiah menjadi 25.500 rupiah;
Terigu dari 10.000 rupiah menjadi 5.000 rupiah;
Susu kaleng dari 10.000 rupiah menjadi 4.500 rupiah.
Secara keseluruhan, nilai paket mencapai 168.500 rupiah, namun masyarakat hanya membayar 105.000 rupiah. Melalui Pasar Murah ini, pemerintah berharap dapat menjaga stabilitas harga serta membantu warga memenuhi kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru.
