Tasming tidak datang sendiri. Ia didampingi Kepala Dinas Perdagangan, Andi Wisna, unsur Forkopimda Kecamatan Soreang, serta sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Kota Parepare. Di antaranya Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Andi Ardian Asyraq, Kadis PUPR Budi Rusdi, Kepala Pelaksana BPBD Rasdi Gary Runtu, dan Camat Soreang Awaluddin.
Mengawali kunjungannya, Tasming menegaskan bahwa penataan ulang pasar bukanlah kebijakan yang bertujuan membatasi ruang usaha pedagang, melainkan langkah untuk menciptakan pasar yang lebih tertib, bersih, nyaman, dan memiliki standar pelayanan publik yang lebih baik.
“Penertiban dan relokasi ini bukan untuk mempersulit pedagang. Justru sebaliknya, agar para pedagang bisa berjualan lebih layak dan tertata,” ujar Tasming saat berdialog dengan para pedagang.
Ia juga menekankan bahwa Pemerintah Kota Parepare tetap mempertimbangkan banyak aspek sebelum mengambil tindakan, termasuk potensi kerugian negara maupun dampak sosial bagi pedagang.
Tasming turut meminta agar perwakilan pedagang ikut membantu mensosialisasikan proses relokasi, sehingga perpindahan tidak berjalan sendiri-sendiri tetapi serentak dan terkoordinasi. Setelah seluruh pedagang menempati lokasi yang disiapkan, barulah pemerintah akan melengkapi kekurangan fasilitas yang dibutuhkan.
Bukan hanya meninjau fisik lokasi, Tasming juga menyempatkan diri berjalan menyusuri lorong-lorong pasar, menyapa, berdialog, dan mendengarkan langsung keluhan maupun harapan para pedagang. Banyak di antara mereka mengungkapkan kebutuhan akan fasilitas pendukung seperti pencahayaan, sanitasi, dan akses yang lebih nyaman bagi pembeli.
“Kami datang bukan hanya untuk melihat, tetapi untuk mendengar. Semua masukan dari pedagang akan menjadi acuan kami memperbaiki pengelolaan pasar agar lebih berpihak pada masyarakat,” tutupnya.
