mizannews.id_PAREPARE -- Untuk menjaga distribusi air ke pelanggan agar tetap terjaga dan stabil, Perumda Air Minum (PAM) Tirta Karajae Parepare menyiapkan pompa sumur dalam Lariang Nyareng (Lanyer) sebagai sumber cadangan air bersih. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi penurunan debit air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Karajae, terutama saat puncak musim kemarau.
Manajer Teknik dan Perencanaan PAM Tirta Karajae, Wahid, menjelaskan bahwa saat puncak kemarau, produksi IPA Karajae diperkirakan hanya mencapai 80 liter per detik, jauh di bawah kondisi normal yang bisa mencapai 140 liter per detik. Penurunan ini berpotensi mengganggu pasokan air, terutama pada jam-jam puncak pemakaian.
Berbeda dengan IPA Karajae, produksi pompa Lanyer tetap stabil, bahkan saat puncak kemarau. Stabilitas ini seringkali menyebabkan penampungan air di pompa Lanyer mengalami kelebihan kapasitas. Air yang melimpah ini kemudian dialihkan untuk membantu pasokan ke IPA 2, yang melayani wilayah Parepare bagian utara.
Selain menyiapkan sumber cadangan, Wahid juga mengimbau masyarakat untuk menyiapkan penampungan air di rumah masing-masing dan menggunakan air secara bijak. PAM Tirta Karajae juga menyiagakan armada tangki air bersih untuk melayani kebutuhan pelanggan.
Dengan strategi ini, PAM Tirta Karajae optimistis distribusi air kepada pelanggan akan tetap terjaga dan stabil, meskipun produksi utama dari IPA Karajae mengalami penurunan signifikan akibat dampak kemarau.